Refleksi Setahun Berpetualang di Negeri Orang

Tidak terasa telah genap setahun penulis berpetualang di negeri orang. Kata2 yang tepat untuk menggambarkan refleksi selama setahun ini adalah: LUAR BIASA. Baik luar biasa sukanya maupun dukanya.

Masih teringat di artikel penulis setahun lalu ketika baru memulai petualangan ini “Saya harus bisa melakukannya. Setidaknya sekali dalam hidup saya, saya ingin menggembleng diri saya, fisik dan batin, betapapun tantangannya, untuk melakukan sesuatu yang selalu saya cita2kan.”

Dan memang seperti itulah keadaannya. Tidak hanya mental, fisikpun tergembleng, terbawa beratnya pekerjaan. Selama setahun ini penulis turun berat badan 10kg (7kg pada bbrp bulan pertama, dan 3kg ketika melakukan perpindahan kantor).

Pekerjaan sungguh berat, ibarat pekerjaan 3 orang dikerjakan oleh satu orang. Mungkin ini salah satu hal yang membuat Singapura dikenal efisiensinya yang tinggi. Tapi ditengah2 tantangan ini, penulis bersyukur mendapatkan pengalaman mengoprek2 mesin2 mahal seperti IBM pSeries dan Sun SPARC, juga beberapa Network Storage yang harganya puluhan ribu dolar. Pengetahuan yang susah didapat. Penulis pun mendapatkan kesempatan untuk melihat dan mengalami bagaimana sebuah organisasi salah satu perusahaan terbesar di dunia bergerak. Dan benar2 terasa bahwa batas antar negara sudah menjadi semu. Conference call, video call, adalah hal2 yang rutin dilakukan, terutama di tengah2 krisis ekonomi ini dimana business travel dikurangi.

Kalau boleh memakai prosentasi, boleh dibilang kehidupan disini 90% adalah untuk bekerja, dan baru sisanya untuk lainnya. Sangat tidak seimbang. Oleh karena itu, pekerja asing disini harus pintar2 mencari refreshing di dalam waktu yang sedikit itu. Olah raga, jalan2, nonton adalah salah satunya. Beruntung di Singapura ini fasilitas transportasinya aman dan nyaman, sehingga kemana2 gampang. Fasilitas perpustakaan umumnya pun sangat baik. Buku2nya lengkap, dan hanya dengan langganan S$10, sudah bisa menjadi langganan seumur hidup.

Ini saja penulis baru sempat menulis artikel ini karena sedang dirumah karena cacar air. Kalau sedang sehat mungkin malah tidak sempat menulis. Saking sibuknya, sampai telah setahun non-stop penulis belum pernah kembali ke Indonesia sekalipun. Rasanya dalam waktu dekat ini mesti menyempatkan pulang ke tanah air. Kangen sama makanan Indonesia, sampai mimpi2 makan sate dan soto ayam.

Akhir kata, kesempatan bekerja di sebuah perusahaan besar di Singapura selama setahun ini adalah benar2 pengalaman yang tidak terlupakan. Sangat berat, tapi membanggakan. Pengalaman sekali seumur hidup.

Berikut ini adalah bbrp foto menarik.

Singapura,

9 September 2009.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *