Pengalaman Training Clustering di RedHat Singapore

Sungguh merupakan sebuah pengalaman berharga yang tak terlupakan dapat mengikuti training clustering langsung di Redhat Singapore. Banyak ilmu yang saya dapatkan di sana, dan terlebih lagi memberikan persepsi baru kepada saya bagaimana kehidupan di negara lain.



Summary dari training ini adalah
:
RH436 Red Hat Enterprise Storage Management provides intensive hands-on experience with Red Hat Cluster Suite and Global File System™ (GFS).  This 4-day course focuses on the implementation of high-availability (failover) services in a clustered computing environment, and on providing an enterprise-class shared filesystem on modern equipment typically found in corporate machine rooms.  The final day of class provides additional lab time so that course participants have ample time to practice Cluster Suite and GFS skills in a realistic environment before returning to production systems.

Goal:
RH436 is designed to train people with RHCE level competency on skills required to deploy and manage highly available services and storage data to the mission-critical enterprise computing environment.

Audience
:
RH436 is aimed at senior Red Hat Enterprise Linux system administrators and other IT professionals working in enterprise environments and mission-critical systems.

Prerequisites
:
Participants in RH436 should already be familiar with Red Hat Enterprise Linux.  Recommended minimum competency level is completion of the RHCE or equivalent knowledge.

Biaya: SGD 5600 atau sekitar Rp. 33.000.000

Kisah Perjalanan:
Perjalanan udara Jakarta-Singapore ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam 20 menit. Cukup deg2an mengingat kurang amannya kondisi transportasi nasional belakangan ini. Syukurlah kita semua dapat tiba dengan selamat di bandara Changi tanpa kurang sesuatu apapun.

Sesampainya di bandara, saya cukup bingung dimana harus mengambil bagasinya sebab petunjuknya memang ada, tapi setelah berjalan hampir 10 menit belum juga ada tanda2 tempat pengambilan bagasi. Tiba2 ada seorang cowok yang berjalan agak di belakang saya bertanya,
"Mas ngambil bagasinya dimana yah?".
"Wah, baru aja saya juga mau bertanya demikian ke Mas", jawab saya sambil menggaruk kepala saya yang sebenarnya tidak gatal. Kita pun berkenalan.

Akhirnya sampai juga kita di tempat pengambilan bagasi. Cukup jauh dari tempat kita keluar pesawat. Memang besar sekali bandara Changi ini.

Setelah bagasi, sekarang muncul pertanyaan selanjutnya, "Bagaimana mencapai tempat tinggal kita masing2 di Singapore." Jawaban paling mudah tentu saja dengan menggunakan taxi. Tapi saya bertekad tidak naik taksi, melainkan naik MRT (Mass Rapid Transport) yaitu kereta bawah tanahnya Singapore. Bermodalkan peta yang dibekalkan dari kantor, saya mencoba bertanya2 ke petugas airport.
"Kelihatannya cukup mudah", pikir saya.

Saya juga membeli pre-paid GSM card untuk handphone seharga SGD50. Kartunya sih gratis, tapi kita mesti mengisikan pulsa ke dalamnya. Saya beli yang providernya SingTel.

Kenalan baru saya memutuskan menggunakan taxi, karena lokasi tujuannya agak jauh dari stasiun MRT terdekat. Sedangkan saya cukup dekat karena apartemen tujuan ada di Orchad Road.

Untuk menggunakan MRT, saya harus naik kereta dahulu dari terminal 1 ke terminal 2. Di terminal 2 ini saya harus mengisikan "credit/pulsa" dahulu ke dalam kartu MRT. Saya mencari2 mesin isi ulangnya, setelah ketemu bingung juga cara memakainya. Beruntung seorang Ibu2 India menghampiri,
"Do you need help, young man?"
"Uh.. yes. I need to put more credit into the card", jawab saya dengan canggung.
"Let me help you. Give me your card. Here.. how much do you want to fill it in?"
"Hmm.. 30 dollars I think.", sambil menyerahkan 3 lembar pecahan 10 dolar kepadanya.
"Done"
"Thank you"

Setelah itu saya naik MRT yang menuju ke Boonlay, turun di City Hall Interchange dan berganti ke MRT yang menuju Jurong East, turun di stasiun Orchad. Cukup membingungkan pertamanya, tapi dengan bertanya ke 1-2 orang berhasil juga sampai di Orchad Road.

Saya kemudian menelpon ke pemilik apartemen mengabarkan bahwa saya telah sampai di Orchad Road. Disebutkan agar saya menyeberang jalan ke sebuah Mall bernama Lucky Plaza. Ternyata letaknya sangat dekat dari stasiun Orchad. Yang jadi pertanyaannya adalah "bagaimana cara menyeberangi jalan Orchad tersebut", sebab disepanjang jalan terpampang tanda larangan menyeberang. Saya pun bertanya kepada seorang yang sedang duduk.

"Excuse me, do you know where I can cross the street?"
"Here, just run!", jawabnya sambil menunjuk ke jalan di belakangnya.

Saya perhatikan sih memang ada beberapa orang yang sedang berlari menyeberangi Orchad Road tersebut. Hmm…, saya ragu2 apakah ikut berlari menyeberang jalan, sebab kendaraan yang lalu lalang cukup ramai dan cepat. Dan pula ada tanda larangan menyeberang jalan.

Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan menyusuri Orchad Road mencari lampu merah. Cukup jauh letaknya, sekitar 500m dari stasiun. Biarlah saya pikir, daripada kena tilang karena menyeberang sembarangan.

Sesampainya di depan Lucky Plaza, saya menghampiri seorang petugas keamanan dan bertanya,
"Excuse me, Sir. Where is Lucky Apartement?"
Dan beliau pun menjawab,
"Naik aja ke lantai 2, De. Disana ada liftnya"

Astaga naga, ternyata beliau orang Indonesia! Sudah gaya2 bertanya pakai bahasa Inggris.. tahunya dijawab Indonesia. Hehe.. Dan memang ternyata disana banyak sekali orang Indonesia. Hampir dimana2 kita berada, selalu saja secara sepintas kita mendengar orang yang menggunakan bahasa Indonesia.

Singkat kata saya telah sampai di kamar penginapan. Hari itu saya habiskan dengan beristirahat dan pergi mengunjungi seorang teman lama dari Indonesia, dengan menggunakan MRT tentunya.

Akhirnya hari Senin tiba. Hari pertama training saya. Saya masih asik2 tiduran ketika handphone saya berbunyi. Ternyata telpon dari kantor. Atasan saya.

"Halo Jar, gimana? Sudah sampai di kantor Redhat?"
"Belum Pak. Masih kepagian" Saya lirik jam di handphone saya baru pukul 7.15-an.

Setelah bercakap2, kemudian saya keluar kamar. Dan saya kaget setengah mati sebab jam di dinding menunjukkan pukul 8.30 kurang! Saya memang telah memajukan jam tangan saya, tapi saya lupa memajukan jam di handphone. Padahal untuk alarm saya berpatokan pada jam di handphone. Langsung saya mandi kilat dan buru2 berangkat.

Pada jam segitu ternyata MRT telah padat sekali dan semua orang berjalan sangat cepat. Dari stasiun Orchad saya naik MRT tujuan Marina Bay, turun di City Hall Interchange, berganti kereta ke arah Boon Lay, turun di Tanjong Pagar. Kemudian jalan kaki menuju pintu keluar ke Robinson Road. Kemudian saya mulai menyusuri Robinson Road mencari2 alamat RedHat. Ternyata tidak ada satupun gedung yang menunjukkan kantor RedHat. Sampai Robinson Road hampir habis tetap tidak terlihat. Setelah bertanya2, akhirnya saya tahu bahwa yang menjadi petunjuk kita adalah harus nomor dari kantornya. Jadi memang di sana jarang sekali gedung kantor yang menunjukkan logo dari tenant(penyewanya).

Beruntung saya belum terlambat.

Saya tidak dapat bercerita yang terlalu detail dan banyak mengenai kondisi tempat training dan kelasnya. Namun, kesan yang dapat saya katakan adalah Training di Redhat benar2 pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya, bari dari sisi fasilitas trainingnya maupun instrukturnya. Very impressive!

Hari kedua saya sempat salah jalan keluar dari Stasiun Tanjong Pagar, sebab ternyata Exit F yang ke jalan Robinson Road ditutup karena ada renovasi stasiun. Akhirnya terpaksa mengambil exit ke jalan lain. Tapi karena desain jalanan di Singapore terdiri dari blok2 (seperti di USA), maka mudah dari kita untuk menemukan suatu jalan. Siangnya kita beramai2 lunch di restoran Jepang yang ada di dekat situ. Saya mencoba sushi dan ternyata walaupun ikannya mentah, namun tidak amis dan tidak berbau. Lezat sekali, dan banyak tipe sushinya berwarna-warni sehingga menarik untuk dilihat dan dimakan.

Training berjalan mulus dan menyenangkan. Sampai akhirnya tibalah hari Jumat, yaitu Examination Day. Ujiannya cukup sulit dan memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Sebab kalau sampai salah ketik sedikit saja, maka besar kemungkinan kita gagal.

Thanks God. Saya berhasil lulus dengan nilai ke-2 tertinggi, yaitu 96. Berikut ini adalah keterangan RHCE saya:

804006611022453
is a valid certificate number.
Name:     Fajar Priyanto     
Endorsements:

    * EX436 Red Hat Enterprise Storage Management
      Date: Mar. 9, 2007
      Technologies used:
          o Red Hat Enterprise Linux 4
          o GFS 6.1
          o Red Hat Cluster Suite Update 4

Certificate Type:     Red Hat Certified Engineer
Release:         Red Hat Enterprise Linux 4
Current:         Yes

Serba-serbi
Selama 7 hari saya berada di Singapore, saya sangat berkesan dengan tingkat keamanan tinggi yang ada disana. Tapi yang anehnya, saya jarang sekali menemukan polisi di jalan. Selama 7 hari itu, cuma 2x saya melihat polisi berseragam di jalanan. Itupun cuma seorang diri. Bagaimana keamanan dapat tercipta? Ternyata menurut teman saya yang sudah lama tinggal disana, sebenarnya banyak polisi yang bertugas di jalan, namun mereka bertugas secara menyamar. Jadi pantas saja walaupun kesannya "tidak ada" yang mengawasi, namun orang2 tidak berani melanggar peraturan seperti membuang sampah sembarangan, merokok di MRT, dll. Sebab selain dendanya sangat tinggi, sebagai contoh:

– Merokok di MRT                            : denda SGD1000 (Rp. 6.000.000)
– Makan/Minum di MRT                    : denda SGD500 (Rp. 3.000.000)
– Membawa pemantik api di MRT    : denda SGD5000 (Rp. 30.000.000)

Bayangkan. Sudah dendanya besar, polisinya pun menyamar. Jadi jangan coba2 melanggar. Hal ini patut menjadi bahan renungan kita. Disini kita hanya takut kalau ada petugas yang menjaga. Mungkin ada baiknya polisi2 disini bertugas secara menyamar pula sehingga dapat memberikan efek pengawasan yang lebih efektif.



Kesimpulan


Menurut saya, selain kesehatan, ilmu pengetahuan adalah harta yang paling berharga. Sebab bila ia dipupuk dan diamalkan dengan benar, ia kan menjadi bekal yang sangat berguna, baik bagi diri kita maupun bangsa dan negara. Merdeka!

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *