Mohon restu berpetualang ke negeri orang
Beberapa bulan belakangan ini merupakan moment yang penuh haru biru bagi saya. Boleh dibilang merupakan salah satu moment dimana saya harus mengambil arah baru dalam hidup saya.
Sebelumnya mohon maaf karena telah beberapa bulan ini pula saya belum menulis artikel2 Linux. Tapi saya optimis dalam waktu dekat ini akan mulai kembali menuliskannya untuk sharing kita semua. Ditunggu yah 🙂
Kembali ke moment2 penting tersebut, yaitu:
1. Saya resign dari perusahaan konsultan Linux yang telah saya jalani selama hampir 2 tahun.
2. Saya memulai petualangan Linux di negeri seberang, Singapura.
Sebenarnya telah cukup lama saya mencari2 tempat lain, tapi hanya sebatas mengukur2 batas air, melihat sejauh mana demand pasar terhadap tenaga professional Linux. Baru kira2 pertengahan tahun 2008 ini saya memutuskan bahwa sudah saatnya saya pindah. Kebetulan ada beberapa tawaran dari teman2 untuk masuk kantor mereka ataupun proyek2.
Dan syukur kepada Tuhan, datang tawaran dari sebuah perusahaan besar di Singapura dan cocok. Setelah melalui proses yang cukup memakan perasaan, akhirnya saya pun resign.
Saya sempat berpamit kepada rekan2 KPLI Bogor, dan rasanya cukup sedih harus berpisah dengan mereka. Tapi mereka semua merelakan dan memberikan doa restu kepada saya. Tidak lupa juga doa dan restu dari keluarga.
Saya punya beberapa teman di Singapura, dan dari cerita2 mereka situasi kerja disini cukup berat. Sebagai “expatriate” atau tenaga kerja asing, kita benar2 dituntut untuk memberikan apa yang bisa kita berikan secara professional. Menyadari hal ini, maka saya pun meneguhkan hati saya. Dalam hati saya berkata, “Saya harus bisa melakukannya. Setidaknya sekali dalam hidup saya, saya ingin menggembleng diri saya, fisik dan batin, betapapun tantangannya, untuk melakukan sesuatu yang selalu saya cita2kan.”
Akhirnya, inilah saya sekarang. Merantau di negeri orang.
Telah seminggu saya bekerja disini. Saya tidak dapat menceritakan terlalu banyak mengenai pekerjaan saya, tapi tetap dalam lingkup Linux, dengan juga berinteraksi dengan Windows. Dalam seminggu ini begitu banyak ilmu berharga yang saya dapatkan. Baik dari sisi hardware, system maupun sekuriti. Sangat menarik.
Ada satu hal yang mencolok disini, yaitu kemana2 kita harus banyak jalan kaki. Disini tidak ada angkot rute pendek, yang bisa sewaktu2 kita tumpangi seperti di Indonesia. Disini tersedia 3 moda transportasi utama: mobil/motor pribadi, MRT (kereta bawah tanah), dan bus. Untuk MRT dan bus terdapat halte2 dan stasiun di lokasi2 strategis, tapi jaraknya tidak terlalu dekat. Bisa sekitar 1-2km antar lokasi. Juga misalnya kita mau ke gedung A, ada kemungkinan halte/stasiun terdekat jaraknya masih 1km lagi.
Berikut ini adalah foto2 menarik:
Foto1. Disini karena tidak ada lahan untuk menjemur, maka dipakailah tongkat2 bambu untuk menggantung baju keluar jendela. Mesti hati2 agar tidak jatuh 🙂
Foto2-3. Pemandangan malam dari apartemen. Bagus.
Foto 4. Kalo siang2.
Foto 5. Kantor.
Demikianlah kisah awal petualangan saya. Di lain waktu saya akan bercerita lagi. Yang jelas saya akan menulis artikel2 Linux kembali untuk di sharing ke rekan2 semua.
Singapura, 6 September 2008
Fajar Priyanto
Pecinta Linux yang sedang berpetualang.