cron – teman setia admin Linux
Sebagai admin Linux, pasti banyak tugas sehari-hari kita yang
kadang bisa membuat kita kerepotan juga. Apalagi kalau ada
kejadian-kejadian yang memerlukan penanganan yang segera dari kita.
Hal-hal ini kadang bisa membuat kita lupa melaksanakan tugas-tugas administrasi rutin yang kita lakukan di server. Bagaimana cara mengatasinya? Caranya adalah dengan menggunakan automatic scheduled task.
Banyak pilihan program yang bisa melaksanakan scheduling di Linux. Salah satunya adalah cron. Berikut ini adalah tutorial singkat mengenai cara memakainya. Setelah selesai membaca tutorial ini kamu akan bisa:
– Mengetahui apa saja yang bisa/tidak dilakukan oleh cron.
– Mengatur scheduled task berdasarkan menit, jam, hari, minggu, dan bulan.
Pembatasan cron
Kamu bisa melakukan scheduled task menggunakan cron, jika nama kamu tercantum di dalam file cron.allow
Jika file cron.allow ini tidak ada, maka kamu tetap bisa menggunakan
cron, asalkan nama kamu tidak tercantum di dalam file cron.deny
Jika file cron.deny ini ada tetapi isinya kosong, maka kamu tetap bisa menggunakan cron.
Jika kedua file ini tidak ada, maka berarti semua orang bisa menggunakan cron.
Command-command cron
crontab -e Untuk edit file crontab, atau membuatnya jika belum ada.
crontab -l Menampilkan isi dari file crontab
crontab -r Menghapus file crontab
crontab -v Menampilkan kapan terakhir kalinya kamu mengedit file crontab tersebut
Sebenarnya apa sih crontab ini? crontab (biasanya terletak di direktori
/etc ) adalah file tempat kita mengatur scheduled tasks yang kita
inginkan. Isi dari file crontab ini adalah:
* *
* * *
perintah_untuk_dilaksanakan
- - - - –
| | | | |
| |
| | +—– day of week
(1 – 7) (monday = 1)
| | | +——- month (1 – 12)
| | +——— day of month (1 – 31)
| +———– hour (0 – 23)
+————- min (0 – 59)
Dimana * ini kita isikan dengan nilai yang kita inginkan.
Bingung? Jangan! Berikut ini adalah contohnya:
30 18 * * * rm /home/myhome/tmp/*
Arti dari baris di atas adalah:
"Setiap jam 18.30 rm (remove) isi direktori /home/myhome/tmp/"
Contoh lainnya:
30 0 1 1,6,12 * —> artinya "Setiap jam 00.30 setiap tanggal 1 Januari, 1 Juni, dan 1 Desember"
0 20 * 10 1-5 —> artinya "Setiap hari Senin-Jumat pada jam 20.00 hanya di bulan Oktober"
0 0 1,10,15 * * —> artinya "Setiap jam 00.00 pada tanggal 1, 10, dan 15 tiap bulannya"
5,10 0 10 * 1 —> artinya "Setiap jam 12.05 dan 12.10 setiap hari Senin di tanggal 10 setiap bulannya"
Nah, canggih bukan cron ini? Dengan memanfaatkan cron, maka kita bisa
melaksanakan sebagian tugas-tugas rutin kita secara otomatis, dan kita
bisa konsentrasi di dalam hal-hal lainnya.
Semoga artikel ini membantu.
By tiger74 (fajarpri@arinet.org) Jakarta, 10 November 2004.
Penulis adalah Microsoft Certified Professional, yang jatuh cinta
kepada Linux. Bekerja di sebuah lembaga pendidikan di Jakarta.