Catatan akhir tahun arinet.org: Cuma taat kalo ada yang Razia
Tidak terasa hari berganti hari, minggu dan bulan pun saling berpacu dan berganti. Tidak terasa kita telah sampai kembali ke bulan terakhir dari sebuah tahun. Berbagai kejadian selama setahun ini menjadi ibarat bayang2 belaka, yang berkelebatan, blur…. Berbagai perasaan yang ditimbulkan dari berbagai kejadian tersebut berkecamuk dan saling bercampur di dada dan pikiran. Di akhir hari, pertanyaan yang tertinggal hanyalah: "What happened? What did I do? and What am I going to do next?"
Tulisan ini mencoba merangkum apa yang dialami dan dirasakan oleh seorang ari_stress selama setahun, di dalam seluk beluk dunia pekerjaannya, jatuh bangun pengalamannya di dalam bergelut di Open Source, dan usahanya di dalam menwujudkan cita2 hidupnya, dengan harapan bahwa semoga ada inti2 sari kehidupan yang dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.
Berikut ini adalah kisah yang disampaikan oleh ari_stress kepada penulis:
Saya masih ingat di awal 2006 saya baru saja pindah kerja. Dari sebuah yayasan pendidikan swasta yang dapat dikatakan salah satu yang terbesar di Indonesia ke sebuah perusahaan otomotif swasta di Jakarta. Keputusan pindah tersebut sebenarnya cukup berat saya ambil, sebab disana saya telah menjabat sebagai seorang Kepala Bagian IT. Dari sisi kestabilan lembaga, jelas disana saya sudah secure dan nyaman. Sisi fasilitasnya pun ok, jaminan sosial, kesehatan, hari tua, semuanya sudah tersedia dan terjamin. Namun setelah berdiskusi dengan keluarga dan juga banyak2 berdoa dan kontemplasi, akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan "comfort zone" saya dan mengambil resiko pindah ke perusahaan lain.
Kebetulan pada saat itu ada tawaran untuk menjadi IT Section Head sebuah perusahaan otomotif di Jakarta. Mereka pada saat itu sedang berencana dan bergiat melakukan migrasi ke Linux sehingga keahlian saya dianggap cocok. Proses migrasi berlangsung seru dan mengasyikkan. Banyak suka duka yang kita alami bersama. Beberapa keberhasilan sukses kita raih, tapi beberapa kegagalan juga kita alami. Pendek kata, melakukan migrasi bukanlah hal yang mudah, dan dibutuhkan komitment yang tinggi baik dari sisi teknis IT maupun support manajemen.
Pengalaman dan Strategi Migrasi Migrasi MS Windows ke Linux dapat dibaca di http://linux2.arinet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=109&Itemid=37
Banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan disana, termasuk sudut pandang bahwa sebelum melakukan proses migrasi, kita harus dapat melihat seluruh situasi yang ada secara pragmatis, dalam artian jangan terlalu idealis. Tidak semua hal dapat dimigrasi dengan baik dan lancar. Jangan dipaksakan. Misalnya bila setelah pengetesan kita menemui fakta bahwa aplikasi lama yang kita coba migrasikan ternyata tidak terlalu cocok untuk berjalan di Linux, maka mungkin kita harus menempuh jalan lain, misalnya menyiapkan aplikasi baru penggantinya, misalnya yang berbasis web. Memang hal ini berarti perlu waktu, usaha, dan uang, tapi dalam jangka panjang hal ini adalah jalan terbaik. Dan untuk sukses, diperlukan dukungan manajemen yang total. Bila dukungan yang diberikan adalah setengah hati, sebaiknya dari awal tidak perlu melakukan migrasi karena hanya akan sia2 belaka. Tapi saya percaya bahwa cepat atau lambat Linux akan menjadi solusi yang benar2 pas bagi para perusahaan.
Baca juga tulisan "Capek pakai OS yang sekarang? Beralihlah ke Linux di http://linux2.arinet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=137&Itemid=37
Linux mulai berjaya di Desktop
Tidak terasa bahwa telah hampir 3 tahun sejak dicanangkan, The Linux Desktop Initiative kini telah mulai membuahkan hasilnya. Gerakan yang didukung oleh berbagai distro Linux terkemuka ini bertujuan untuk mempercepat proses pengadopsian Linux di lingkungan desktop corporate. Seperti kita ketahui, di dunia server Linux telah menunjukkan kemampuan dan potensinya yang luar biasa. Dengan adanya Inisiatif ini maka Linux diharapkan dapat pula berperan lebih besar dan penting di dalam penggunaan Desktop. Setelah 3 tahun, kini kita semua telah dapat melihat hasilnya. Banyak distro2 yang diadopsi oleh corporate2 besar, jumlahnya bukan lagi puluhan, bahkan telah dalam hitungan ratusan ribuan per perusahaan. Distro2 seperti OpenSuse, Mandriva, Fedora, Ubuntu dan distro2 lainnya benar2 membuktikan hal ini.
Link2 bersejarah mengenai Linux Desktop Initiative ini dapat dibaca di:
OSDL launches Linux desktop initiative
http://lwn.net/Articles/66915/
OSDL Linux Desktop Road Map
http://www.osdl.org/lab_activities/desktop_linux/
Cuma taat kalo ada yang razia?
Patut dibanggakan bahwa walaupun secara low-profile, dan tidak terexpose, diam2 banyak group2 perusahaan besar yang telah melakukan adopsi penggunaan Linux di Server dan Desktop mereka. Tidak terhitung berapa penghematan yang berhasil mereka raih, bisa diperkirakan mulai dari puluhan juta sampai milyaran rupiah. Saya sangat senang dan bahagia sekali melihat hal ini. Betapa tidak, disaat kondisi bangsa dan negeri kita masih terlilit hutang luar negeri, betapa masih banyak masyarakat yang kesulitan makan sehari2, alangkah baiknya bila semua pihak dapat melakukan penghematan devisa negara untuk hal2 yang lebih bermanfaat.
Pusing memikirkan harga aplikasi office yang jutaan? Gunakanlah Openoffice.org yang dapat didownload gratis dari http://www.openoffice.org
Ragu featurenya kalah? Jangan salah, di beberapa aspek bahkan Openoffice.org unggul.
Hanya disayangkan, masih ada saja perusahaan2 yang bermain api dengan tetap memakai produk bajakan. Dan mereka ini biasanya baru akan tergopoh2 dan panik ketika mendapat surat 'teguran' dari yang berwenang. Kita memang tidak dapat menyalahkan mereka, sebab mungkin ada banyak sebabnya:
1. Tidak ada budget yang cukup untuk membeli lisensi software asli.
2. Terlalu terbiasa memakai produk software yang bajakan.
3. Tidak punya gambaran Linux itu apa.
4. Tidak punya kemauan untuk belajar.
5. "Kirain ngga ada yang ….. razia"
Berhemat sekaligus berpencerahan menggunakan Linux
Linux tidak hanya menjadi solusi secara financial bagi perusahaan yang kesulitan budget di dalam membeli lisensi software asli yang selama ini dipakai, namun dengan menggunakan Linux maka perusahaan, karyawannya, dan para personel ITnya memperoleh ilmu2 baru dan pencerahan. Karyawan produktif, perusahaan pun maju. Syukurlah perlahan namun pasti semakin banyak perusahaan yang sadar akan potensi Linux dan setahap demi setahap mulai mengadopsinya.
What's next?
Tidak terasa waktu terus bergulir dan kini saya telah bergabung ke sebuah konsultan Linux di Jakarta. Disini saya mendapat kesempatan untuk 100% berenang di dalam dunia Linux. Segala sesuatunya disini serba Linux.
Baca buku…. Linux
Hidupkan komputer… apalagi.. pasti Linux
Berbicara… Linux
Bahkan bernafas pun… nuansanya Linux
Hehe…
Pendek kata, semakin saya mempelajari dan memperdalam pengetahuan mengenai si Penguin tangguh ini, semakin saya sadar bahwa begitu banyak yang belum saya tahu mengenai Linux. Betapa banyaknya hal2 menarik yang masih harus dipelajari di Linux. Tidak melulu harus mengenai bagaimana cara setting server yang canggih2, dll. Namun dari hal2 simple seperti bagaimana membuat solusi small wireless networking untuk di rumah menggunakan Linux. Bagaimana membuatnya sedemikian rupa sehingga anak2 sebagai user awampun dapat antusias menggunakan Linux.
Sudah hampir 2 bulan ini waktu tidur saya hanya 3-4 jam sehari. Memang kadang melelahkan sekali, tapi biasanya begitu menghidupkan Linux di notebook saya, dan melihat daftar hal2 yang dapat saya pelajari mengenai Linux, ibarat ada asupan energi tambahan yang membuat rasa lelah itu hilang. Tiada hari tanpa membaca manual dan howto. Dan ketika rasa lelah akhirnya tidak tertahankan lagi yang memaksa saya untuk tidur, pikiran saya akan dipenuhi rasa bahagia bahwa saya telah memperoleh satu pengetahuan baru untuk hari itu, untuk kemudian dapat saya bagi kepada yang membutuhkannya esok hari.
Guides of Enlightment:
Have confidence in yourself
Know your goals clearly
Learn everytime
Keep practising
Share with others
Merdeka!
v.1.0 by ari_stress a.k.a tiger74 a.k.a Fajar Priyanto Bukit Sentul, 18 December 2006. Email: fajarpri at arinet dot org. He is a Microsoft Certified Professional who falls in love with Linux. Now he's certified Linux Professional.