Cara membuat thin client (diskless) dengan Linux

Linux adalah OS yang serba guna. Sebuah komputer 486/66 dengan 16MB dapat digunakan sebagai X Terminal bagi komputer anda yang baru. Komputer baru yang relatif lebih cepat dapat digunakan sebagai server bagi beberapa thin client yang dibuat dari komputer-komputer lama yang tidak mempunyai hard disk. Thin client yang digunakan untuk text terminal, cukup menggunakan 386 dengan 4 Mb RAM, untuk X-terminal dibutuhkan 486 dengan memori 8-16MB.


Yang dibutuhkan
—————

Yang dibutuhkan untuk membuat thin client workstation adalah :
1. Komputer yang berfungsi sebagai server
2. Komputer workstation, tanpa hard disk
3. Network Card yang dikenali oleh linux.
(ne2000 ISA/PCI, 3com509, 3com905, Etherexpress, Dlink 530TX, 220PCT,
dll)
4. Koneksi antar komputer. Dapat digunkan kabel coaxial atau UTP.
Apabila dipakai UTP dan jumlah klien lebih dari satu maka dibutuhkan hub.
Apabila hanya satu client maka cukup digunakan cross UTP.
5. Paket Tftpd, Etherboot,

Yang dilakukan
————–

1. Pastikan koneksi antar komputer berjalan dengan baik. Dapat di cek dengan
menggunakan ping. Apabila tidak berhasil maka koneksi tidak berjalan dengan
baik. Periksalah ethernet, kabel, dll.

2. Seting DHCPd, Dynamic Host Configuration Protocol daemon. Digunakan untuk
memberikan IP address secara otomatis untuk client. Pastikan dhpcd berjalan
sewaktu boot.

Berikut adalah contoh file /etc/dhcpd.conf yang akan secara otomatis
memberikan IP address bagi client. Variasi carai ini dapat dibaca di HOWTO
mengenai DHCP, Diskless, Diskless root NFS.

Contoh berikut menggunakan ip static untuk masing-masing client.

Yang perlu anda ketahui adalah bahwa setiap ethernet card mempunyai suatu
angka identifikasi (MAC) 48-bit yang unik. Hal ini dapat diketahui dari stiker
atau label yang terdapat pada setiap ethernet. Apabila anda tidak dapat
menemukan pada ethernet anda, maka anda dapat melakukan diagnostik dengan
program yang disertakan setiap pembelian card ethernet.


——-
#
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.2.255;
option domain-name-servers 192.168.2.1;
option domain-name “netincontrol.com”;

subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0
{
option domain-name “netincontrol.com”;
range dynamic-bootp 192.168.2.100 192.168.2.200;
}

host cloudstrife {
filename “/tftpboot/cloudstrife.vmlinuz”;
hardware ethernet 00:00:81:80:22:aa;
fixed-address 192.168.2.110;
}

host lockhart {
filename “/tftpboot/lockhart.vmlinuz”;
hardware ethernet 00:00:80:cc:34:dd;
fixed-address 192.168.2.120;
}

host godhand {
filename “/tftpboot/godhand.vmlinuz”;
hardware ethernet 00:00:ac:51:22:de;
fixed-address 192.168.2.130;
}

———

File /etc/hosts, digunakan untuk meresolve nomor IP ke nama host



#
127.0.0.1 localhost localhost.localdomain
192.168.2.1 thunderzord thunderzord.netincontrol.com
192.168.2.110 cloudstrife cloudstrife.netincontrol.com
192.168.2.120 lockhart lockhart.netincontrol.com
192.168.2.130 godhand godhand.netincontrol.com



Setup Tftpd
———–
Tftp = Trivial Ftp. Berfungsi untuk mengirimkan kernel ke client setelah
client mempunyai alamat IP

Apabila distribusi linux yang ada tidak terdapat tftpd maka dapat di
download di www.freshmeat.net atau ftp.metalab.unc.edu/pub/Linux

Setelah tftpd terinstal maka edit file /etc/inetd.conf, dan tambahkan baris
berikut :

tftp dgram udp wait root /usr/sbin/tcpd in.tftpd -s /tftpboot


kemudian lakukan restart inet dengan cara mencari process id dari inetd
dengan perintah : ps ax | grep inetd
kemudian untuk restart :

kill -HUP “process id inetd”


Kompilasi kernel
—————-
Kernel untuk client harus di kompilasi ulang dan harus menyertakan support
untuk NFS, driver ethernet, dan BOOTP. Ketiganya harus dikompile bukan
sebagai module.

Setelah proses kompilasi kernel selesai, maka diperlukan program mknbi-linux
dari paket etherboot. dan pasanglah masing-masing kernel untuk workstation,
sebagai contoh kernel image untuk cloudstrife maka kernel image diletakan di
/tftpdir/”cloudstrife.vmlinuz”

Selengkapnya dapat dibaca di dokumentasi Etherboot.


Setup Client
————

Untuk menghubungkan client dengan server dibutuhkan suatu program kecil yang
berfungsi sebagai network loader. Network loader ini dapat diletakan pada
disket atau pada chip Eprom di ethernet.

Untuk membuat boot floppy, digunakan perintah

cat floppyload.bin 3c509.lzrom /dev/fd0

3c509 disini adalah jenis network card yang dipakai disini. Tentunya dapat
dirubah sesuai dengan network card yang digunakan.


Network File System
——————-

Pada dasarnya diskless client akan melakukan mount direktori
/tftpboot/. Direktori ini harus di-export dari
server. Untuk dokumentasi lengkap dapat dibaca di NFS-Howto

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat salinan direktori-direktori
sistem kedalam /tftpboot.

Seting NFS di Server
——————–
Berikut adalah seting NFS di server pada file /etc/exports.


#
/tftpboot/cloudstrife cloudstrife(rw,no_root_squash)
/tftpboot/godhand godhand(rw,no_root_squash)
/tftpboot/lockhart lockhart(rw,no_root_squash)
#bisa juga /tftpboot/client (rw,no_root_squash)
/usr *.netincontrol.com(ro)
/home *.netincontrol.com(rw)
/mnt/cdrom (ro)

kemudian tuliskan perintah

exportfs -a


file /etc/sysconfig/network


#
NETWORKING=yes
FORWARD_IPV4=”no”
HOSTNAME=”thunderzord”
GATEWAYDEV=””
GATEWAY=””


file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

#
IPADDR=”192.168.2.1″
BOOTPROTO=none


Seting Client
————-
Pada file /tftpboot/etc/fstab



#
thunderzord:/tftpboot/cloudstrife / nfs rw 1 1
thunderzord:/tftpboot/godhand / nfs rw 1 1
thunderzord:/tftpboot/lockhart / nfs rw 1 1
none /proc proc defaults 0 0
thunderzord:/usr /usr nfs ro 1 1
thunderzord:/home /home nfs rw 1 1


Pada direktori masing-masing client


#
NETWORKING=yes
FORWARD_IPV4=nomore
HOSTNAME=cloudstrife
GATEWAYDEV=
GATEWAY=”192.168.53.1″




#
DEVICE=eth0
USERCTL=yes
ONBOOT=yes
BOOTPROTO=none
BROADCAST=192.168.2.255
NETWORK=192.168.2.0
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=192.168.2.110


Hal tersebut berlaku untuk masing-masing client.

Setelah selesai, maka client diskless telah siap baik dengan menggunakan
boot disk atau boot rom.


X-Terminal
———-
Langkah diatas belum menginjak ke X-terminal baru Console terminal

Untuk mengaktifkan X terminal, anda perlu login sebagai root dan dengan
menggunakan Xconfigurator, XF86Setup, dan mouseconfig. Hal ini sama dengan
cara mengkonfigurasi XFre86 pada server linux anda.

Setelah selesai maka perlu untuk memodifikasi file XF86Config, dengan
menambahkan :

FontPath “tcp/thunderzord:7100”
__


Setelah langkah diatas maka X terminal telah siap, anda hanya perlu login
dan kemudian startx



Tulisan ini dibuat berdasarkan HOWTO yang ada, tanpa bermaksud untuk
melanggar hak intelektual dari masing-masing penulisnya.

Tulisan ini dibuat dengan asumsi bahwa anda telah memiliki dasar-dasar
pengertian tentang linux, networking, unix dll. Banyak hal yang sangat mendasar
yang tidak disinggung disini. Bacalah dokumen HOW-TO yang berkaitan, dan
dokumen-dokumen lain. Anda dapat melakukan eksperimen untuk mengembangkan
dan menambahi dokumen ini. Sangat menarik apabila begitu client boot maka
login telah berupa grafik X-Window.

Segala saran, kritik, ditujukan ke wima@netincontrol.com / wima@selaras.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *